Kamis, 18 April 2013
Akhir Kisah itu..
Ketika benar
sungguh ia mengetahui tentang takdir yang telah ia alami dan ia rajutkan mimpi ia didalamnya. Memang
perih ketika peluh itu menetes tepat di libakan lukanya, serasa hancur raga selena
selendang yang selalu terkalung di lehernya. Panggil saja ia Mirata.
Mungkin hanya dera
caci apabila orang mengetahui apa yang ia rasakan, penyakit yang tak usang
semakin menggerogoti hatinya. Tiada ragu dan gundah menyapa senyumannya di
ujung mentari yang menyingkap tabir dibalik lukanya.
Detik pun telah meruncing, kini lembaran
tua usang itu telah melapuk, doa yang selalu terlantun di kidung sujudnya tak segera
menjawab atas sisa umurnya.